CERITA DEWASA POLWAN BOHAY MENJADI PELACUR PART2

CERITA DEWASA POLWAN BOHAY MENJADI PELACUR PART2


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN BOHAY MENJADI PELACUR PART2, Hasrat-Bispak32 Bagaimana tidak, 5 bulan lalu, sewaktu dia lagi menanti anak buahnya menyerahkan hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam dan suatu sengatan taser di uluhatinya membuat goyah maka dia tidak dapat menentang sewaktu digeret ke mobil serta dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang ditujukan ke mukanya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo telah tak aneh dengan area penyidikan. Dia beberapa kali harus duduk di dalam ruangan begitu, berunding buat keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Tetapi ini kali keinginan, bukan… perintah yang diterimanya cukup unik. Dia malahan belum kenal siapa interogatornya ini kali. Nada pria itu demikian dalam, sampai dia juga mengaku kalaupun dia jadi menyimpan hormat ke orang itu.

"Margo, waktu ini di Kalirotan ada orang baru, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu jadi permulaan. Margo yang kebanyakan tidak sabaran dan berani menentang sekarang memutuskan memerhatikan.

"Dia saat ini tinggal di dalam tempat Nuri. Saya ingin, kau monitor dia… Kau dan anak buahmu bisa menggunakan ia selaku layanan uang keamanan seperti yang umum kau laksanakan. "

Embusan cerutu cuba menimpa paras Margo. Orang ini bagus, pikirkan Margo… dia berjumpa musuh yang semakin lebih kokoh ketimbang dirinya sendiri.

"Anak buahku akan juga kerap ada seperti umumnya, memohon jumlah darimu… serta kamu dapat antara mereka untuk nikmati wanita itu. Saya pengin wanita itu dijarah bekerja keras… kau harus mengatur sampai tamunya menjadi lebih beberapa dari tempat yang lainnya, meski sesungguhnya tanpa ada kontribusimu juga ia sudah dipastikan bakal menjadi unggulan di sana… Sebarkan info, sebarkan terkait dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro selanjutnya berkemauan kuat untuk bertanya… "Mengapa kau ingin merusak wanita itu demikian rupa… apa kelirunya kepada kamu?"

CERITA DEWASA POLWAN BOHAY MENJADI PELACUR PART2

Lelaki itu menjawab, "Saya pengin membinasakan dianya sendiri, sampai apabila waktunya udah tiba… dia akan tunduk seluruhnya pada diriku… Tetapi, seblum dia mendapati status yang terhormat di telapak kakiku… dia harus rasakan apakah itu namanya neraka dunia, apa yang dimaksud neraka jahanam…"

Margo menciut. Lelaki ini edan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, dan membikin Margo kembali lagi ke alam sadarnya. Dia ambil HP itu serta terheran…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Kerjakan…"

Mira lihat kalaupun Margo menjadi pucat selesai terima telpon itu… dan Mira belumlah sempat memandang Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo mengusir gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, membuat Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya pengin urus Sani, kau bisa turut saksikan ia disiksa. Namun saat ini, keluar!"

Mira selekasnya keluar rumah Margo yang simple itu, akan tetapi hatinya sedikit suka lantaran dia dapat memengaruhi Margo untuk merusak Sani. Dia tidak lagi perduli dengan Margo yang sekarang terduduk pucat.

Perbincangan barusan membuat Margo sangatlah takut. Lelaki itu betul-betul iblis…

"Margo… tentulah saat ini Mira udah memberikan badannya kepadamu selaku bayaran untuk memusnahkan Sani…" kata lelaki itu, yang membuat Margo termenung.

Bagaimana dia dapat mengetahui?

"Kau bakal lakukan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, mengajak ke-10 panglima areamu… silahkan siksa Sani, setubuhi berusaha keras, namun janganlah sampai ia mati… Kau bisa bawa Mira, agar ia ikut juga menganiaya Sani buat menumpahkan marahnya…"

"Tetapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang tengah berbelanja sayur, cuma memakai tank hebat serta celana pendek, gak begitu memerhatikan Mira yang hadir dekatinya. Dia memandang wanita itu sama dengan dirinya… cuma tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira bersikap ramah. "Berbelanja?"

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani cuma tersenyum simpul, dia lagi tak mau berbasa-basi. Juga sesungguhnya dia sendiri gak memiliki rekan di Kalirotan. Dia jadi lebih tertutup dalam sosialisasi. Yang dia ingin kerjakan sekedar buka pahanya lebar-lebar, dan melepaskan banyak lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya dan mulutnya dengan maksimum.

"Sani… saya pengin meminta bantuan tidak lama, saya pengen mengambil barang di gang sisi, saya malas sendiri… wajar banyak penyuka godain, hihihi!"

Sani yang malas pengin sekali menampik, tetapi Mira menangkap lengannya dan menariknya ke arah tempat yang lumayan sepi sebelumnya menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani mau tak mau ikuti cara Mira menuju gang yang dia mengetahui adalah sisi terkejam di Kalirotan, serta tidak ada satu juga PSK yang cukup sehat buat menawarkan diri di dalam tempat itu…

Mira  menggerakkan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras hingga Sani tersungkur jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Di saat si gadis bangun, dia bisa dengar jika pintu ada berada di belakangnya ditutup. Untuk sesaat, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu membuat si gadis mengerjap karena silau. Dan waktu dia bisa peroleh kembali pengelihatannya. Margo dan sepuluh panglimanya sudah mengepungnya. Mira lantas mengambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Tempelengan keras si pelacur yang tidak diduga oleh Sani membuat Sani terhuyung. Lantas pukulan serta sepakan terus-menerus Mira membikin Sani terjengkang. Mira yang seperti kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira menempati perut Sani, serta dengan brutal memukuli paras Sani, menjambak rambut gadis itu, dan menghantamkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang menyengaja menginginkan paras Sani tinggalkan sisa di muka mulus si eks polwan. Sebelumnya Sani menunjuk pasrah.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Akan tetapi perasaannya untuk tetap bertahan kembali ada. Demikian mendapatkan kemungkinan, Sani selekasnya berikan perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul dan menyepak Mira. Banyak lelaki ketawa berbuat yang kurang etis, ya… terkecuali Margo…Ia menyaksikan style perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. khususnya Sani, pelacur yang paling jadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… model berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Justru lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani saat ini tidak lagi berhadapan seperti seorang polwan. Dia saat ini cuma bertanding berdasar perasaan survival… dan ini cukup mengejutkan Margo, yang menghendaki kalaupun pelacur yang paling jadi perhatian ini punyai ketrampilan berhadapan yang dapat bikin si perwira takjub. Tapi, sederhana apapaun Cat Fight yang tersuguh, terang kelihatan bila Mira mulai kerepotan. Sani sendiri mulai tampak kembali pada gaya berlaganya yang dahulu.

Margo memberinya tandanya terhadap seoang anak buahnya yang dengan cepat menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis serta mengerang kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang tercedera oleh tonjokan Sani, beres-beres rambutnya yang kusut sembari dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira menggebuk paras Sani, mengakibatkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang lumayan panjang menggores paras Sani sampai tinggalkan goresan membujur dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis memandang muka Sani yang telah dibikinnya cacad itu. Tapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani hingga sampai muntah dan megap-megap. Mira menggebuk mutlak di uluhatinya. Panglima Margo membebaskan si gadis yang lekas jatuh terduduk, serta Mira memberinya sepakan keras ke rusuk si gadis, menimbulkan Sani terjengkang serta mendekam kesakitan.

"Mira! Cukup!" nada Margo yang berani menyudahi cara Mira.

Nyatanya Mira telah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai untuk menodong Sani. Mira menyaksikan Sani yang mendesah menghentikan sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Dan Mira ambil langkah maju.

CERITA DEWASA POLWAN BOHAY MENJADI PELACUR PART2

Sekarang Margo sendiri yang membantai Mira dangan semaksimal mungkin. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. Dia memerintah lima panglimanya untuk berikan pelajaran pada Mira, yang saat ini beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan baju. Tapi saat ini dia mesti memikir dianya sendiri sendri yang tidak lebih bagus. Margo dekati dianya sendiri bersama lima panglimanya lainnya. Dia coba merayap menjauh, tetapi sebuah kaki yang mencapai telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani melihat belati instruksi yang digenggam Margo, belati dengan baja alternatif yang paling berkilau. Dengan badan telungkup, Sani haya dapat bergidik merasai dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seperti merayu tiap-tiap lelaki buat meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, juga menjilatinya… Serta terlebih lubang cantik yang seperti tidak pernah buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang sangat sedikit peroleh kesenangan sama, baik dari istri syah mereka atau pelacur yang lain memutuskan tidak biarkan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat merasai baja itu mengangkut bahan celana pendeknya, serta bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, berarti kalaupun sekarang kain penutup selangkangannya mulai tercabik serta bikin selangkangan cantiknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor dan dingin. Dengan badan yang ditahan telungkup di lantai gudang kembali Sani dapat rasakan dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu tidak sama dengan kuatnya baja belati, sampai dengan sejumlah pergerakan saja badannya terpajang bebas dihadapan lelaki bajingan yang selalu berlakukan beberapa buruh sex komersil seperti onggokan daging pemuas hasrat. Sani masih tengkurap di dinginnya lantai gudang yang kotor serta kasar hanya karena berbentuk susunan laporkan semen tiada tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih lantaran tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia menyiapkan dirinya….

CTAAAAR!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal dan menggigil… kepala sabuk yang dibuat dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

CTAAAR!

Sani menjerit sejadinya saat Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Dan jeritannya tambah kuat di saat Margo menyuruh anak buahnya buat membalik badannya, lalu tanpa ada belas kasihan melecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, serta di vaginanya….

Jerit kesakitan serta seruan meminta ampun Sani sekalipun tidak digubris oleh Margo yang seperti melepas kemarahan yang ditahannya sejauh ini. Sewaktu lelaki itu selseai, badan si gadis bonyok penuh cedera sikatan kepala sabuk, beberapa bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut di depan selangkangan si gadis, turunkan celana, serta keluarkan penisnya… Lalu dengan sekehendak hati menohokkan penisnya ke vagina Sani yang bengep gara-gara sikatan sabuk yang berulang-ulang dari sana. Sani cuman dapat menggeliang kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya membuat si gadis mendesis karena keringat si kepala preman membuat perih bilur dan cedera di badannya. Sani cuman menggeletar mengendalikan perih di saat selanjutnya Margo menarik keluar penis yang sudah buang sperma ke rahimnya.

"Rasakann tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belum juga usai sewaktu ke-10 anak buahnya selekasnya masuk Sani yang cuma dapat mendesah perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergeser menuju figure badan di pojok lain gudang itu. Figure Mira yang paling mengiris hati. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, beberapa giginya tanggal, lengannya terlihat patah serta dislokasi.

Pelajaran yang diberi anak buahnya memanglah kejam… tetapi itu penting. Margo berjongkok dekat badan hancur Mira yang bernafas meski cuman kadang-kadang.

"Saya telah molorangmu, Mira… namun kamu melawan aku…." ujarnya sekalian bangun, menarik sisi kaki Mira tuju pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira bagaikan menarik karung rongsokan ke sebuah kandang di atas pentas yang tertutup terpal.

CERITA DEWASA POLWAN BOHAY MENJADI PELACUR PART2

Margo mengusung badan kurang kuat Mira…

"Saksikan baik, Mira… Ini hukuman untukmu," ujarnya sekalian buka terpal.

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak lihat isi kandang yang dapat menyimpan 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang terperanjat lantaran paparan matahari membuat Mira takut, Ya… hukumannya barusan dimulai… dengan badan semacam itu, dia gak dapat meronta atau berontak, dia cuman dapat pasrah waktu badannya diangkat Margo dan disingkirkan ke kandang tikus itu. Mira rasakan sakit, tetapi dia tidak lagi bisa bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuma dapat rasakan kesakitan tiada dapat mengerjakan apa-apa… merasai badannya perlahan-lahan jadi makanan tikus-tikus kelaparan itu….

Margo menyaksikan anak buahnya yang melakukan Sani. Dua penis anak buahnya sedang membantai anus si gadis secara bertepatan, sementara mulut si gadis diminta mengoral penis buat penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis gak lebih bagus nasibnya… seorang anak buahnya tengah membabat vagina si gadis dengan kepalannya, dan dia gerakkan tangannya dengan sangatlah kasar. Margo melihat menjurus kegilaan di hadapannya, sampai laras sebuah pistol yang melekat ada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Dan seperti pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Saat ini Margo berdiri didepan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan di belakang kepala. Margo tersenyum senang memandang air muka banyak kepercayaannya yang tidak kenal takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya saat sebelum sebutir peluru yang tembus dahinya membikin nyawanya terbang tinggalkan badannya. Serta pribadi si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi kisah paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima daerah yang gak lama pun ikuti jejak tapak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang sudah jadi sisi golongan yang paling ditakutkan, yang mustahil kalah terkecuali diakali seperti itu…

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Pimpinan regu hampiri figure yang lagi kembalikan pistol yang barusan mencabut nyawa Margo ke sarungnya.

"Lokasi telah ditangkap, semuanya intimidasi udah dinetralisir, laporan tuntas"

Lelaki itu mengacaukank dan pasukan barusan selekasnya keluar gudang. Lelaki itu dekati pribadi badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya bercakap lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di tempat tidur empuk. Dia meraba sisi lengannya yang berasa sakit dan terasa jarum I.V  dari sana. Matanya mengerjap, dan samar-samar dia memandang kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas seperti hotel bintang lima. Perawat silih bertukar menjaga badannya, mengembalikan seluruh cidera. Semua dan banyak dokter mengusahakan dengan segenap tenaga untuk kembalikan situasi Sani seperti yang telah lalu. Serta tugas mereka sesuai harapan. Di saat Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit dan menyaksikan refleksi dianya di cermin, dia terpukau. Tiada satu cacat lantas yang tidak diperbarui, sampai beberapa bekas cedera di badannya baru nampak bila jadi perhatian dari benar-benar dekat. Lalu, dokter yang menjaganya ada serta berbicara,

"Selamat Nona, selekasnya anda sudah dibolehkan pulang."

Sani kembali tertegun… Ke mana dia dapat pulang? Dengan letoi Sani makan makanan rumah sakit serta minum obat yang diberi kepadanya. Dan entahlah kenapa dia berasa sangatlah letih…. sangatlah sangat letih…

"Tempat tidur ini jadi tambah empuk", batin Sani sembari buka matanya…

Serta Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, selekasnya jatuhkan diri berlutut. Dia menangis sembari merengkuh kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Laki laki itu pada akhirnya ada jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis bersedih, tangis berbahagia….

Setahun setelah itu. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi lagi menyaksikan laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan pada Sani yang serahkan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, berkenaan penghasilan dan pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, tetapi saat ini telah jadi kebun penghasilan dirinya sendiri, dengan hasil amat mengesankan.

CERITA DEWASA POLWAN BOHAY MENJADI PELACUR PART2

Serta lebih dibanding itu, semua rahasia banyak client sekarang jadi punyanya, maka ia tambah luar biasa dalam berkuasa dibalik monitor meski ia saat ini udah pensiun. Tak kenapa akhiri profesi penegak hukum dengan pangkat paling akhir gak sampai bintang; toh mereka-mereka yang mempunyai bintang di pundak dapat ia pegang kapan waktu, karena semua kartu ada pada tangannya. Tahun yang kemarin Ryoko divonis mudah, cuman satu tahun penjara. Memanglah itu dia hukuman optimal buat mucikari. Ada pasal-pasal dengan hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, optimal 15 tahun, tapi pembela perkaranya, Prabu, sukses menangkis gugatan itu, tertolong kesaksian Sani dahulu yang mengatakan kalau ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko udah jalani periode hukuman dan bebas.

TAMAT.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama