CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA SEKSI

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA SEKSI


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA SEKSI, Hasrat-Bispak32 Telah berapa menit saya terjaga dari tidurku. Meski saya telah berasa cukup lebih enak, saya masih mau bermalasan, serta biarkan badanku yang telanjang bundar serta terpendam dalam bedcover ini masih tetap terbujur, nikmati empuknya ranjangku. Kadang-kadang saya menciumi rambutku yang terbentang di atas bantalku ini, nikmati lembutnya rambutku namun juga wanginya berbau rambutku ini.

Serta saya telah kembali tersenyum senyuman sendiri lantaran saya terpikir insiden dalam hari tempo hari bersama Andy, dimulai dari sikap canggungnya di sekolah saat temaniku hingga sampai kembali pada kelasku, serta yang amat membuatku berbahagia yaitu SMS Andy malam harinya, yang mengingatiku biar selekasnya istirahat serta tidur lantaran ia mengetahui saya kepayahan.

Akan tetapi, Andy tahunya saya kepayahan sebab belajar sampai malam, tidak dikarenakan ngeseks berkali kali semenjak tempo hari lusa. Saya melihat jam kamarku, nyatanya udah jam 5:10 pagi. Karenanya saya menarik napas panjang, siap-siap menjalankan ini hari yang tidak tahu bakal memberi warna apalagi di kehidupanku.

"Auw…", saya mengeluhkan perlahan-lahan sewaktu saya melangkah kakiku ke kamar mandi.

Ke-2  betisku masih berasa demikian pegal saat kupakai jalan, sampai lubang vaginaku terkadang berasa sedikit nyeri. Rupanya badanku tetap belum sembuh betul seusai tempo hari saya terbawa dalam acara pesta sex yang liar itu. Walau sebenarnya saya udah istirahat semalam tanpa problem, juga saya udah tidur lebih dini seusai terima SMS Andy kurang lebih jam 9 tempo hari malam.

Saya mengambil langkah tertatih tatih ke dalam lemari bajuku buat ambil bra dan celana dalamku, pun seragam putih abu abu. Peduli benar-benar dengan teror Dedi, ini hari saya memilih untuk pakai celana dalam. Sepanjang hari tempo hari di sekolah saya berasa benar-benar risau, mengayalkan rekan temanku di sekolah tahu jika saya tak memakai celana dalam. Jika kelak Dedi menyusahkanku, saya udah pasrah.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA SEKSI

Kadangkala saya meratap, di saat merasa sakit yang menimpa betisku ini mengacau cara kakiku. Bahkan juga saat ini saya baru rasakan jika otot perutku pula sedikit kejang, seperti habis kerjakan sit up berkali dapat saja.

Akan tetapi perlahan-lahan saya mengerti satu soal yang aneh, tidak tahu mengapa saya jadi nikmati merasa sakit yang menimpa perutku ini.

"Ih… apaan sich saya ini… waktu pagi pagi sudah kacau balau gini…", saya menggerundel dan memarahi diriku sendiri.

Jadi saya usaha tidak untuk melepaskan pikiranku melayang-layang kemanapun. Sehabis saya gantungkan seluruh lembar baju yang bakal kukenakan juga handukku, saya mengancing pintu kendati pun saya masih ingat jika pintu kamarku terkunci. Tetap rasanya aneh jika saya harus mandi tiada menutup pintu kamar mandi, serta saya tidak pingin jika saya jadi terlatih begitu.

Saya mulai memberikan hati badanku dengan shower air hangat dan cairan sabun mandiku yang harum, halus beri kesegaran. Sesudah usai, saya lekas keringkan badanku serta memakai bra dan celana dalamku, lalu saya tuju meja dandanku menyaksikani bayang-bayang diriku di cermin.

"Sayang kamu telah tidak virgin… semestinya virgin kamu itu cuma buat Andy… bila kedepannya Andy tahu kamu telah gak virgin, apa Andy masih pengen sama kamu?", saya berbicara di bayang-bayang diriku di cermin, serta sekarang hatiku jadi bersusah-hati.

Saya mulai menggunakan pakaian dan rok seragam sekolahku. Rasa pegal di ke-2  betisku udah berasa sedikit menyusut. Seusai mematikan AC kamarku, saya mengecek sejumlah buku yang berada pada tas sekolahku, meyakinkan tidak ada yang ketinggal dan gak lupa saya masukkan handphoneku ke tas.

Lalu saya kenakan sabuk yang umum kupakai ke sekolah serta siap-siap buat beres-beres tampilanku di muka meja dandanku, saat tau-tau saya dengar handphoneku keluarkan bunyi, dan dari deringnya saya tahu bila ada SMS masuk.

Saya cepat buka tasku cari hpku, dan lekas membaca isi SMS itu dengan penuh ingin.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

‘Pagi Eliza. Kamu udah tambah enak? Saya ingin ini hari kamu telah lebih sehat serta gak lelah.'

Saat saya menyaksikan nama pengirimnya merupakan Andy, hatiku kembali berbunga bunga. Aku terus menulis balasan perkataan terima kasih sekalian jawaban jika saya udah lebih sehat serta telah tidak penat. Saya suka sekali karena saya berasa Andy mulai berani memberi perhatiannya padaku.

Sehabis saya simpan mobile-phoneku dalam tas sekolahku, saya kembali siap-siap membereskan performaku di muka meja dandan. Saya memblow rambutku dengan hair dryer sekalian menyisir rambutku sampai nampak rapi serta cantik megar, lalu saya berikan sedikit bedak pada mukaku.

Ini hari saya mau nampak lebih elok dan menarik di depan Andy, serta saya memulaskan lip gloss seperlunya di bibirku.

"Andy… kalaupun saja kamu tahu… saya suka dengan perhatian yang kamu kasih padaku…", saya mengguman lambat sembari melihati diriku di cermin menegaskan tidaklah ada yang keliru dengan tampilanku.

‘tok tok tok…', kedengar suara ketukan di pintu kamarku yang membubarkan lamunan cantikku.

"Siapa?", saya ajukan pertanyaan sekalian ambil tas sekolahku, lalu saya mengambil langkah mengarah pintu kamarku.

"Saya non, sarapannya udah saya persiapkan", kedengar jawaban Sulikah.

Saya buka pintu kamarku yang terkunci, serta berterima kasih di Sulikah. Kemudian saya mengamankan pintu kamarku, serta saya ambil kaus kakiku di almari kecil yang berada pada samping rack sepatu, dan saya pakai kaus kaki serta sepatuku.

Tiba-tiba saya tersadarkan, entahlah mengapa Sulikah tetap berdiri di dekatku.

"Sulikah? Mengapa?", saya ajukan pertanyaan bingung.

"Non Eliza, ini hari non elok sekali…", kata Sulikah yang tetap menatapku denganc penglihatan takjub.

"Terimakasih ya", saya tersenyum suka.

Dalam hati saya mengharapkan di sekolah kelak Andy juga memujiku sesuai ini, kendati kalaupun memandang Andy yang malu seperti tempo hari, rasanya asaku itu tak mungkin terjadi sekencang itu.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Saya turun ke kamar makan untuk nikmati makan pagi pagi. Saya makan semakin sedikit dari kebanyakan, sebab tau-tau saja saya takut jadi gendut. Saya tidak pengin jadi kelihatan tak menarik untuk Andy. Dalam sekejap saya mengakhiri sarapanku, dan sehabis membersihkan tangan serta mulutku, saya ambil langkah tuju garasi.

Di situ saya menyaksikan pak Bijakin lagi mengelapi mobilku. Waktu saya merapat, pak Bijakin yang melihatku saat itu juga menyudahi kerjanya, serta dia menatapku seperti anyar pertamanya melihatku saja.

Demikian pula Wawan dan Suwito yang pada mulanya sapu langit langit di garasi, saat ini terdiam melihatku sekalian masih menggenggam sapu panjang pada tangan mereka.

"Pak Berbudiin, ngelapnya telah dahulu ya. Tolong lapnya diminggirkan dahulu donk, Eliza telah ingin pergi sekolah nih", saya berbicara di pak Bijakin sekalian menunjuk lap yang ada pada atas kap mesin mobilku.

Tak ada jawaban dari pak Berbudiin yang cuma mengangkut lap itu dari kap mesin mobilku, serta konyolnya dia melaksanakan itu sembari lagi menatapku. Di saat saya lihat sekitar, saya lihat Wawan dan Suwito pun berlaku sama, mereka selalu mematung sekalian menatapku.

"Hei! Kalian seluruhnya mengapa sich? Tidak pernah lihat cewek cakep ya?!", saya berencana menyentak dengan nada yang lumayan keras sampai mereka terperanjat.

Suwito hingga nyaris terpelanting dari bangku yang dinaikinya, sementara itu Wawan dengan muka terkaget jatuhkan sapunya. Pak Berbudiin sendiri mengelus dadanya berulang kali. Saya membatasi tawa memandang reaksi mereka bertiga ini, tetapi saya usaha selalu memasangkan muka seserius mungkin. 

"Yah non Eliza, keras benar-benar suaranya… buat terkejut saja!", gerutu pak Berbudiin lalu mulai dekatiku.

Wawan dan Suwito turun dari bangku mereka, serta mereka berdua mulai juga dekatiku dengan penglihatan mata mereka yang benar-benar kukenal, penglihatan mata mereka di waktu mereka demikian gaungs dan bergairah nikmati badanku.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA SEKSI

"Eh eh… kalian pengin apa? Tidak! Tidak mau!!", mengetahui apa yang hendak dijalankan oleh pak Berbudiin, Wawan dan Suwito, saya berseru was-was dan cepat cepat masuk ke mobilku, lalu saya menutup pintu mobilku saat sebelum mereka sukses tangkapku.

Tetapi saya buka sedikit kaca pintu mobilku di samping kiri, biar saya dapat dengar apa kata mereka, pula agar mereka dapat dengar jawabanku yang jelas kuusahakan untuk membikin mereka lebih dongkol.

"Marilah non Eliza… Sekejap saja non", kata Wawan dan Suwito nyaris berbareng dan mereka menarik narik handel pintu mobilku, coba buka pintu mobilku yang telah terkunci ini.

"Tak ingin! Tak ingin! Kelak bajuku lecek! Utamanya tidak mau!", saya menjawab dengan nada yang lumayan keras serta menggelengkan kepalaku berkali kali, tetapi saya berniat mengerling menuju mereka, dengan style yang kubuat semenggoda mungkin. 

Ke-3  pria itu memandang diriku dengan gaungs. Diam diam saya terasa takut mengandaikan apa yang hendak berlangsung bila waktu ini saya hingga sampai ketangkap mereka. Dapat dapat saya telat masuk sekolah sebab didesak layani hasrat birahi mereka lebih dahulu.

Sehabis sekian kali saya menggelengkan kepala dengan kerlingan nakal buat menjawab keinginan mereka yang memaksakan saya turun sesaat, selanjutnya mereka berserah pula serta kembali menambahkan tugas mereka. Pak Bijaksanain mengelap mobil mamaku, sementara itu Wawan dan Suwito kembali naik ke bangku barusan mereka gunakan dan meneruskan sapu langit langit garasi ini.

Sekalian tersenyum senyuman sebab merasa menang, saya menghidupkan mesin mobilku. Serta waktu saya menyaksikan mereka bertiga pura pura tidak tahu kalaupun mereka harus memberikan pintu garasi juga pintu gerbang bagiku, saya tekan klakson mobilku sampai semua kaget serta seluruh alat bersih bersih yang berada di pegangan mereka itu kembali jatuh ke lantai garasi.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya sudah tidak tahan kembali dan saya ketawa sejadi jadi sekalian tutup kaca jendela mobilku. Pak Bijakin yang dekat dengan mobilku kelihatan bersungut sungut sembari membuka pintu garasi kemudian pula pintu gerbang, sementara itu Wawan serta Suwito kembali menatapku dengan gaungs.

Saya meleletkan lidah dengan suka, biarpun saya tahu sehabis pulang sekolah kelak mereka bertiga akan membalasnya marah padaku, entahlah lewat cara menjadikanku piala bergilir atau piala bersama-sama. 

Namun saya tidak peduli, toh tanpa kugoda seperti barusan juga mereka bertiga telah berkali kali menjadikanku betina mereka waktu tidak ada siapa siapa di dalam rumah.

Entahlah kelak apa yang bisa mereka kerjakan padaku sesudah seluruh yang kulakukan ini, kalaupun kelak saya nyata-nyata harus sendirian dalam rumah. Kembali kembali, diam diam saya takut seram mengandaikan perbudakan apakah yang mesti kujalani sesudah saya pulang sekolah kelak.

Selesai pintu terbuka seluruhnya, saya selekasnya melesatkan mobilku ke sekolah. Saya tidak pengin pikirkan apa yang bakal terjadi dengan diriku kelak, lantaran di pikiranku waktu ini cuma ada sebuah perihal, ialah saya mengharap ini hari Andy menjumpaiku.

Entahlah, apa cuma karena argumen pinjam buku catatanku atau argumen yang lainnya, yang perlu buatku saya mengharap ini hari Andy melihatku. Ini hari saya telah merias diriku secantik yang saya dapat, dan ini kulakukan ekslusif cuma untuk Andy. Saya mau Andy nyata-nyata terpikat padaku.

II. Angan-angan Cantik Di Pagi Hari

Masih 15 menit sebelumnya bel masuk sekolah mengeluarkan bunyi saat saya hingga sampai di parkir sekolah. Jantungku berdetak kuat saat saya menyaksikan Andy baru turun dari mobilnya. Serta saat saya memandang tempat kosong di sisi mobil Andy, rasanya saya seperti punya mimpi elok, dan saya suka sekali.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA SEKSI

Saya gak pengin mimpi cantikku ini lesap demikian saja, karenanya saya selekasnya melesat dan memarkirkan mobilku dari sisi mobilnya Andy. Dan Andy kelihatannya langsung mengenal bila ini ialah adalah mobilku. Saat ini Andy memandang ke arahku dan dengan sabar dia tungguku tuntas memarkirkan mobilku ini.

Saya turun dari mobil dan mengancing pintu, serta kami berdua sempat sama-sama pandang untuk beberapa lama waktunya. Lantas Andy tundukkan mukanya waktu saya tersenyum kepadanya. Perlahan-lahan saya mengambil langkah dekati Andy, yang saat ini anyar kusaksikan bila mukanya merona merah.

"Hai Andy… terimakasih ya semalam, mm… pula barusan pagi… saya telah sehat kok,  telah tidak demikian lelah seperti tempo hari", kataku lambat.

Hatiku lebih terlengah sewaktu saya memandang muka Andy yang ganteng itu tersenyum halus. Tetapi Andy masih juga menunduk seperti tidak berani melihatku dan saya tersenyum geli memandang kecanggungan Andy.

"Hai Andy…", saya menyapanya kembali lantaran Andy masih tetap menunduk tanpa menjawab kata kataku.

"I… Iya… hai Eliza… kamu… e… kamu…", suara Andy kedengar demikian takut.

"Saya mengapa?", saya ajukan pertanyaan dengan senyuman jahil.

"Aku… anu… saya puas kamu telah tak sakit", Andy menatapku sepintas, lalu dia kembali menunduk.

"Ooo… thanks ya Andy, kamu baik dech. Mm… ya sudah saya masuk ke kelasku dahulu ya", saya berucap dengan ria.

Sesungguhnya saya sedikit sedih, saya barusan mengharapkan jika kelanjutan kalimat Andy barusan itu merupakan sanjungan dari Andy jika saya tampak elok ini hari. Saya jadi sedikit ingin tahu, apa sesungguhnya Andy itu menganggapku elok atau mungkin tidak. Walau begitu, kata-kata Andy barusan itu terus membuatku tersenyum berbahagia.

Saya udah percaya sekali kalaupun Andy sukai padaku, kelihatan dari sikapnya yang selalu salah tingkah sebagai berikut serta kalimat Andy barusan memberikan bila Andy benar-benar peduli padaku.

"Aku… bisa saya temani kamu kembali sampai ke kelasmu, Eliza?", Andy ajukan pertanyaan dengan suara perlahan.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya menggangguk suka, tetapi Andy menunduk demikian dalam dan dia mustahil dapat melihatku. Saya tersenyum geli menyaksikan Andy yang demikian canggung serta salah tingkah di depanku. Apa ini sebab dia  suka padaku?

"Andy…", saya panggil Andy, dan sewaktu dia mengangkut mukanya menatapku, saya mengacaukankkan kepalaku kembali sembari tersenyum kepadanya, senyuman yang kupasang semanis mungkin. 

Andy menatapku dan sekali ini dia tersenyum, entahlah puas atau malu, atau ke-2 nya. Saya gak sangat percaya, tetapi saya berasa tatapan Andy ini benar-benar menghangatkan hatiku. Saya tidak tahu kata-kata apa yang dapat mendeskripsikan hatiku saat ini, yang pasti saya rasakan saat pagi ini hari saya memperoleh keinginan yang cantik. Dan saya benar-benar berbahagia saat Andy selalu mengambil langkah di sampingku, walau Andy yang terkadang menengok serta tersenyum padaku itu cuma diam membisu.

Sesuai sama tempo hari, saya merasai sejumlah tatapan iri dari beberapa pelajar cewek yang melihatku jalan ke arah kelasku dengan didampingi Andy. Kembali kembali saya terasa senang dan puas, meskipun sesungguhnya kami berdua ini belum dengan status sepasang pujaan hati. Serta sekarang kami berdua saling diam sembari selalu mengambil langkah, hingga akhirnya kami berdua datang di muka pintu kelasku.

"Andy… thanks ya", saya mohon pamit di Andy.

"Aku… saya  ke kelasku dahulu Eliza…", jawab Andi dengan takut sembari lambaikan tangannya.

"Iya", saya menjawab sembari balas mengangkat tanganku.

Saya tersenyum senyuman sekalian ambil langkah masuk ke kelasku. Tetapi sewaktu saya menyaksikan Jenny yang dengan senyuman jailnya itu menatapku serta tungguku di bangkunya, saya menghela napas panjang sekalian selalu mengambil langkah untuk duduk di samping Jenny. Saya udah pasrah, ini hari saya jelas dibujuk dan diledek habis oleh Jenny.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA SEKSI

III. Rahasia Lain Di Gudang Sekolah

Sepanjang hari ini tidaklah ada momen spesial, kecuali Jenny yang repot merayu serta menghinaku perihal Andy, pula Sherly yang turut jadi parah kondisi pada waktu kami kumpul di kantin saat pukul istirahat pertama dan, serta pada pukul istirahat ke-2  seperti saat ini saat ini.

Dan jika kebanyakan saya selalu usaha membalasnya ledekan mereka, saat ini saya cuman dapat menangkis atau tersenyum malu, kendati hatiku rasanya suka sekali. Untung saja bel tandanya jam istirahat ke-2  selesai ini udah keluarkan bunyi.

"Review deh… parasnya hingga merah ini", kata Jenny yang ketawa geli.

"Duh… kasihan…", ejek Sherly dan mereka berdua kembali ketawa geli.

"Kalian ini tidak mesti pura pura kasihan dech. Dari pagi barusan kalian terus ngeledek saya,  ngetawain saya. Kalian jahat!", saya marah-marah dan merengek-rengek, lalu saya pura pura merajuk.

"Iya iya… saat ini sudah tidak kok. Cup cup… gak boleh nangis dech sayang… Kita kembali ke kelas yok", bawa Jenny sekalian merengkuh tanganku.

"Jen… saya saja yang nggandeng Eliza… istirahat pertama barusan kamu kan udah…", kata Sherly dengan suara meminta.

"Hmmhh… Iya deh…", kata Jenny sembari menghela napas panjang dan memberikan tanganku yang ada pada gandengan tangannya itu di Sherly.

"Apaan sich kalian ini…", saya ketawa geli, lucu pula rasanya pikirkan diriku jadi rebutan Jenny serta Sherly seperti berikut, namun saya menurut saja sewaktu Sherly merengkuh tanganku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama