Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Menawan Salon

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Menawan Salon

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Menawan Salon, Hasrat-Bispak32 Bermula dari temanku yang akan cukur rambut di salon dekat universitas Jakarta awala bulan tempo hari kemungkinan tulisan ini cukup awut-awutan masalahnya memang saya anyar pertama kalinya saya menulis. Pada waktu itu saya baru mengetahui rupanya wanita yang bekerja di salon tak seluruhnya namun ada sejumlah yang dapat dibawa kencan dalam hari sabtu tempo hari kami sependapat untuk cukur rambut serta kita janjian jam 1 siang pada tempat.

Di pertamanya saya masuk, aku lekas ke arah ke arah tempat meja reception serta di situ saya berkata niatan buat pangkas rambut. Disebutkan wanita elok yang duduk dibalik meja reception biar saya menanti sesaat karena tengah repot semua.  Sembari tunggu, saya berusaha untuk melihat-lihat kira-kira siapa yang tahu ada temanku, namun tidak dilihat ada temanku antara seluruhnya orang itu.  Kemungkinan ia belum ada, pikirku.

Kuakui jika beberapa wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik dan putih dengan bentuk badan yang seimbang serta aduhai. Kalaupun bisa memperhitungkan usia mereka, mereka berusia lebih kurang 20-30 tahun. Saya jadi terpikir dengan pembicaraan temanku, Hanni, kalau mereka dapat dibawa kencan. Tapi saya sendiri masih kuatir lantaran salon ini betul-betul seperti salon pada biasanya.

Sesudah beberapa saat menanti, saya ditegur oleh reception kalau saya sudah bisa cukur rambut sekalian menunjuk ke salah satunya lokasi yang kosong. Aku juga ke arah yang ditetapkan. Beberapa waktu lalu orang wanita muda yang elok menugur sembari menggenggam rambutku.

"Mas, rambutnya ingin dimodel apa?" ucapnya sekalian melihatku melalui cermin dan masih menggenggam rambutku yang udah rada panjang.

"Mmm.. diselesai'in saja Mbak!" kataku.

Lalu seperti sama di dalam tempat potong rambut pada biasanya, aku juga dikasih penutup di seluruhnya badanku buat mengelak beberapa potongan rambut. Beberapa waktu pertama demikian kaku dan dingin.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Menawan Salon

Saya yang diam saja serta ia repot mulai motong rambutku. Begitu tak nikmat rasanya serta saya berusaha untuk cairkan situasi.

"Mbak.. telah lama kerja di sini?" tanyaku.

"Kurang lebih udah 6 bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru saja sekali ya potong di sini?" susulnya sembari terus memangkas rambut.

"Iya.. kemarenan saya melalui jalan ini, terus kok ada salon, ya sudah deh, saya potong di sini. Ini pun janjian sama kawan, tetapi mana ya kok belum tiba?" jawabku sedikit bohong.

"Ooo.." jawabannya singkat dan terkesan cuek.

"Hei.." kedengar suara temanku sekalian menepuk bahu.

"Eh.. elo baru dateng?" tanyaku.

"Iya nih.. barusan di bawah jembatan macet, mm.. saya potong dahulu yach.." jawabannya sembari berakhir.

Bercakap mempunyai bercakap, selanjutnya kami dekat, dan terakhir saya tahu Stella namanya, 22 tahun, ia kos di wilayah situ pula, ia orang Manado, ia enam bersaudara serta ia anak ke-3 . Kami juga sependapat buat janjian bertemu di luar di hari Senin. Buat pembaca kenali tiap hari Senin, salon ini tutup. Sehabis saya usai, sekalian memberinya panduan seadanya, saya bertanya apa dia pengin saya bawa makan. Ia bersedia serta dia menulis di selembar sehelai kertas kecil nomor teleponnya.

Sembari menanti Hanni, saya bercakap dengan Stella, saya sempat dikenalkan oleh beberapa temannya yang memiliki nama Susi, Icha dan Yana. Ke-3 nya cantik-cantik namun Stella tidak kalah elok sama mereka baik itu wajahnya pun badannya. Susi, dia mempunyai rambut cukup panjang dan di bagian bagian rambutnya dicat kuning. Icha, dia cukup pendek, tatapannya rada aneh, dadanya sebesar Stella tetapi lantaran bodi badannya yang rada pendek maka payudaranya bikin ngiler seluruhnya mata laki laki untuk menikmatinya.

Sedang Yana, dia nampak sangatlah menjaga badannya, dia demikian memesona, lingkar pinggangnya yang paling bagus dengan tinggi tubuhnya, bokongnya dan dadanya-pun amat seimbang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Pada akhirnya kami bertemu di hari Senin dan di daerah yang udah disetujui. Seusai makan siang, kami lihat bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell.

Wah, cakep sekali ini orang, batinku kagum pada kecantikan Stella yang kala itu memakai kaos ketat warna biru muda ditambah lagi dengan rompi yang dikancingkan serta dipadukan dengan celana jeans ketat dan sandal yang tebal. Kami serius mengikut jalan cerita film itu, sampai pada akhirnya semua pemirsa disontakkan oleh satu bab. Stella nampak terkejut, nampak dari bergetarnya badan ia. Tidak tahu ada setan apa, secara reflek saya menggenggam tangan kanannya. Lama sekali saya menggenggam tangannya dengan kadangkala meremasnya dan dia diam saja.

Singkat kata, saya mengantar ia pulang ke kostnya, di tengahnya jalan Stella meminta kepadaku tidak untuk langsung pulang tetapi putar-putar dahulu. Kukabulkan permohonannya sebab saya sendiri tengah bebas, serta kuputuskan untuk naik tol serta putar-putar kota Jakarta. Sekalian nikmati musik, kami sama sama diam diri, sampai selanjutnya Stella mengucapkan,

"Mmm.. Will, saya pengen bicara suatu sama kamu, memanglah semuanya sangat cepat, Will.. saya sukai dengan kamu.." tukasnya lambat namun pastinya.

Seperti disikat petir dengar ucap-ucapannya, serta secara reflek saya melihat ke kiri menyaksikan ia, kelihatannya ia serius dengan yang baru saja dia ucapkan. Ia memandang tajam.

"Apa kamu telah sangat percaya dengan perkataanmu yang baru saja, Tel?" tanyaku sembari kembali fokus ke jalan.

"Saya tidak ketahui mengapa kalau saya berasa kamu tidak seperti lelaki yang sempat pernah saya mengenal. Kamu baik, dan kelihatannya perhatian and care. Saya tidak ingin kalau sesudah saya pulang ini, kita tidak dapat bertemu kembali, Will. Saya tidak mau kehilangan kamu," jawabannya panjang lebar.

"Mmm.. bila saya bisa jujur sih, saya pun suka dengan kamu, Tel.. tetapi kamu ingin khan kalau kita tidak pujaan hatian dahulu?" tegasku

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Menawan Salon

"Ok, kalau itu ingin kamu, mm.. bisa tidak saya ‘sun' kamu, bukti kalau saya tidak bermain-main sama pembicaraanku yang baru saja?" tanyanya.

Wah rasanya seperti akan mati, jantungku pengen lepas, napas jadi sesak. Hilang ingatan ini anak, seperti sungguh-sungguh! Satu kali lagi, saya melihat ke kiri memandang mukanya yang bundar dengan bola mata yang mempunyai warna coklat, ia menatapku tajam dan serius sekali.

"Saat ini?" tanyaku sembari memandang matanya, serta ia menganguk lambat.

"OK, kamu bisa ‘sun' saya," jawabku sekalian balik ke jalanan.

Beberapa menit lalu ia bergeser dari tempat duduknya dan ambil status untuk berikan sebuah "sun" di pipi kiriku. Diberilah sebuah kecupan di pipi kiriku sekalian merengkuh. Lama sekali dia mencium serta ditempelkannya payudaranya pada lengan kiriku.

Ooh, empuk sekali, baik!Payudaranya yang cukup melawan itu lagi menghimpit lengan kiriku. Gila, nikmat sekali, saya jadi terangsang nih. Secara automatic tangkai kemaluanku juga mengeras.. Dengan lambat sekali, Stella berbisik, "Will, saya sukai dengan kamu," serta dia kembali mencium pipiku serta masih tetap menghimpit payudaranya di lengan kiriku.

Fokusku bubar, kelihatannya saya sungguh-sungguh telah terangsang dengan tindakan Stella, serta sejumlah kendaraan yang melaluiku memandang ke arahku tembus kaca filmku yang cuman 50%.

"Kamu terangsang ya, Will?" tanyanya perlahan dan cukup lirih. Saya tidak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus tubuhku serta menuju ke bawah. Saya telah serius terangsang. Lagi Stella berbisik,

"Will, saya ketahui kamu terangsang, bisa gak saya tonton punyamu? punyai kamu besar yach!"

saya mengacauk. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti dia cukup kepelikan ketika pengin buka ikat pinggangku dikarenakan ia cuman memakai satu tangan. Saya tolong ia buka ikat pinggang seterusnya saya kembali menggenggam kemudi mobil.

Dielus-elus tangkai kemaluanku yang udah keras di luar. Tak lama setelahnya ditelusupkan telapak kirinya ke serta digenggamlah kemaluanku.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Oooh h.." desahku perlahan. Sedikit-sedikit mukanya bergerak. Pertama, dia cium bibirku dari samping kiri lalu turun ke bawah. Dia cium leherku, dan dia sempat stop pada bagian dadaku, barangkali dia nikmati wewangian wangi-wangian BULGARI-ku.

Dia tambah turun serta turun ke bawah. Berulangkali Stella mengerjakan pergerakan mengocak kemaluanku. Pertama kali dijilatinya pangkal tangkai kemaluanku lalu menjalar naik ke atas. Ujung lidahnya sekarang ada pada sisi biji kejantananku. Satu diantaranya tangannya menyusup pada belahan bokongku, sentuh anusku, dan merabanya.

Stella menyambung perjalanan lidahnya, naik makin ke atas, pelan-pelan. Tiap pergerakan hampir dalam beberapa menit, teramat perlahan-lahan. Melintasi sisi tengah, naik kembali. Ke sisi leher batangku. Ke-2  tanganku tidak kusadari telah mencekram sopir mobil.

Ujung lidahnya naik lebih ke atas kembali. Perlahan-lahan tiap-tiap jilatannya kurasakan bagai kesenangan yang tidak pernah habis, nikmat, demikian perlahan-lahan. Setiap saat kutundukkan mukaku menyaksikan apa yang dilaksanakannya tiap saat itu juga kusaksikan Stella tetap menjilat-jilati kemaluanku dengan penuh hasrat.

Tidak lama Stella kusaksikan melepas tangannya dari kemaluanku, dia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik sisi bawah tangkai kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Stella setelah itu mulai turunkan mukanya dekati kepala kejantananku. Dia mulai merekahkan ke-2  bibirnya, dengan berwaspada dia masukkan kepala kemaluanku ke mulutnya tanpa ada terjamah sedikitpun oleh giginya.

Setelah itu bergerak perlahan kian jauh sampai di sisi tengah tangkai kemaluanku. Saat itu dia kurasakan kepala kejantananku sentuh sisi lidahnya. Badanku bergetar sekejap serta kedengar suara unik dari mulut Stella. Ke-2  bibirnya tidak beberapa lama kemudian mendarat. Kurasakan kehangatan yang gemilang enaknya menyirami sekujur badanku.

Pelan-pelan lalu kepala Stella mulai naik. Berbarengan dengan itu juga kurasakan tangannya menarik turun sisi bawah tangkai badan kejantananku sampai di saat bibir serta lidahnya capai di sisi kepala, kurasakan sisi kepala itu makin peka.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Demikian sensitifnya sampai dapat kurasakan keasyikan hisapan dan jilatan Stella demikian merasuk dan menggelikan semuanya urat-urat syaraf yang ada pada sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus secara halus lalu ke arah bawah. Kudapatkan payudara samping kanan. Kubuka telapak tanganku mengikut wujud payudaranya yang bundar. Kuremas secara lembut. Kubuka satu-satu kancing rompinya, dan kembali saya buka tepak tangan ikuti wujud payudaranya.

Sekalian masih tetap mengulum, tangan kanannya bergerak sentuh tanganku, dia ambil pakaian ketatnya dari penyelip celana panjangnya. Digenggamnya tanganku dan ditempatkannya ke dalam.  Dibalik busana ketatnya, saya meremas-remas payudaranya yang terbungkus BH. Kuremas satu-satu payudaranya sekalian mendesah nikmati kuluman pada kemaluanku.

Kuremas rada kuat serta Stella lantas stop mengulum demikian detik lama waktunya. Kuelus-elus kulit dadanya yang lumayan menyembul dari BH-nya dengan kadang-kadang menyisipkan satu diantaranya jariku antara payudaranya yang kenyal.

"Agh h.." desahku nikmati kuluman Stella yang semakin cepat.

Saya turunkan BH-nya yang tutupi payudara sisi kanan, saya bisa mendapat putingnya yang udah mengeras. Kupilin secara lembut.

"Ooh.. esst.." desahnya lepaskan kuluman dan kedengar suara gara-gara melepas bibirnya dari kemaluanku.

Menjilat, menarik, turun naik. Dia demikian menikmatinya. Demikian selanjutnya berulangkali. Saya tidak dapat kembali memandang ke bawah. Badanku kian lama lebih meliuk ke belakang kepalaku udah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella demikian menakjubkan melaksanakannya. Tidak sekalinya kurasakan giginya sentuh kulit kejantananku. Hilang ingatan, tidak pernah saya disedot seperti berikut, pikirku. Pikiranku udah melayang jauh tidak tahu ke mana.

Gak kusadari kembali sekitarku oleh gelombang kesenangan yang menimpa semua urat syaraf di badanku yang kian tinggi. Saya stop sementara meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya memegang dengan kuat tepat pada bagian leher tangkai kemaluanku, serta dia kelihatan tersenyum kepadaku.

"Kamu hebat, Tel," bisikku sembari menggeleng-gelengkan kepala terpesona oleh kehebatannya.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Menawan Salon

Stella tersenyum manis serta terkesan manja.

"Eh, dapat keluar saya kalau kamu seperti begini lagi," bisikku kembali merasai pegangan tangannya yang tidak juga menyurut pada kemaluanku. Stella tersenyum.

"Bila kamu telah gak pingin keluar, keluarin saja, gak mesti ditahan-tahan," jawabannya dan selanjutnya menjulurkan lidahnya keluar dan berkenaan ujung tangkai kemaluanku. Ternyata dia mengetahui saya tengah bertarung untuk menghentikan ejakulasiku.

"Aaghh.." desahku cukup keras mengendalikan rasa nyeri.

Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, badannya bergerak tidak karuan, sejalan dengan pergerakan kepalanya yang turun naik. Ke-2  tangannya tidak henti-henti meraba dadaku, kadangkala dia memilin ke-2  puting susuku dengan jarinya. Kadang dia melepas kuluman buat ambil napas sebentar lalu meneruskannya kembali.

Lebih lama pergerakannya semakin cepat. Saya telah usaha semaksimal untuk meredam ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Saya meraba mengarah bawah. Kubuka kancing celananya. Rada lama kucoba buka dan selanjutnya lepas juga. 

Perlahan-lahan kuselipkan tangan kiriku dibalik celana dalamnya. Saya bisa rasakan rambut kemaluannya tipis. Kemungkinan dipiara, pikirku dalam hati. Kuteruskan cukup ke bawah. Stella mengganti tempatnya. Pada mulanya dia yang cuman bersangga pada satu segi bokongnya saja, saat ini dia renggangkan ke-2  kakinya. Secara gampang saya bisa sentuh kemaluannya. Sejenak telunjukku bermain pada sisi atas kemaluannya.

Saya naik-turunkan jemari telunjukku. Ugh, sangat nikmat nih rasanya, pikirku. Adakalanya kumasukkan telunjukku ke lubang kemaluannya. Saya jajaki tiap-tiap milimeter tempat dalam kemaluan Stella. Saya temui sebuah kelentit didalamnya.

Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal pun rasanya tangan kiriku. Sesaat kukeluarkan jariku dari dalam. Lantas saya nikmati tiap kuluman Stella. Rasanya telah berapa tetes spermaku keluar. Saya sungguh-sungguh dibikin mabok kepayang olehnya.

Kembali kumasukkan jariku, kesempatan ini dua jemari, jemari telunjuk dan jemari tengahku. Pada waktu saya masukkan ke-2  jariku, Stella terlihat melengkuh serta mendesah perlahan.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Makin lama lebih cepat saya mengeluar-masukkan ke-2  jariku di lubang kemaluannya serta Stella beberapa menyudahi kuluman pada tangkai kemaluanku sekalian masih menggenggam tangkai kemaluanku.

Entahlah telah berapakah orang yang lihat aktivitas kami terlebih banyak supir atau kenek truk yang kami lintasi, tapi saya tak perduli. Kepuasan yang kurasakan waktu itu serius membiusku maka saya telah lupakan segala hal. Kembali Stella menjilat, mengisap dan mengulum tangkai kemaluanku dan entahlah telah berapakah lama kami mengerjakan ini.

Kutundukkan kepalaku buat memandang yang tengah dilakukan Stella di kemaluanku. Ini kali Stella melaksanakan dengan penuh kehalusan, dia julurkan lidahnya sampai berkaitan ujung kepala kemaluanku kembali.

Dia memutar-mutarkan lidahnya cocok di ujung lubang kemaluanku. Benar-benar dashyat keasyikan yang kurasakan. Seringkali badanku bergetar tetapi dia selalu di sikapnya. Adakalanya dia masukan semua tangkai kemaluanku di mulutnya dan dia permainkan lidahnya di.

"Ooh.. Tel.. enakk.." desahku sekalian melepas tangan kiriku dari lubang kemaluannya.

Kupegang kepalanya mengikut pergerakan turun naik.

"Stella, saya sudah tak tahann.." kataku cukup lirih membatasi ejakulasi.

Akan tetapi pergerakan Stella tambah cepat serta sekian kali dia membuka matanya tetapi masih mengulum serta kedengar beberapa suara dari dalam mulutnya. "Aaagghh.." desahku keras dibarengi dengan keluarnya sperma dari dalam tangkai kemaluanku di mulutnya.

Situasi mobil kami waktu itu sedikit tersentak oleh injakan kaki kananku. Saya nikmati tiap sperma yang keluar dalam kemaluanku sampai selanjutnya habis. Stella terus menjilat-jilati kemaluanku dengan lidahnya. Bisa kurasakan lidahnya sapu semua sisi kepala kemaluanku. Ugh, sangat nikmat rasanya. Sesudah bersihkan seluruhnya spermaku dengan lidahnya, Stella menuju ke atas.

Kusaksikan ia, nampak ada sekian banyak spermaku melekat di sisi kanan bibirnya serta pipi kirinya. Saya mulai bergerak membetulkan status dudukku, pelan-pelan. Sembari selalu digenggamnya tangkai kemaluanku yang udah lemas, Stella bergerak ke atas melumat bibirku, masih berasa spermaku.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Menawan Salon

Demikian detik kami bercumbu serta saya pejamkan mata. Pada akhirnya dia membereskan tempatnya, dia duduk dan beres-beres bajunya. Aku juga membereskan bajuku seadanya. Saya pakai celana panjangku tetapi tidak kumasukkan bajuku. Beberapa waktu seterusnya, saya main ke kos Stella dan di waktu itu juga kami mengikat tali kasih. Awal mula bulan Maret lalu Stella balik dari Manado sehabis dua minggu dia ada di sana serta dia tidak kembali bekerja di salon itu.

Saat ini kami hidup bersama di tempat di wilayah Grogol. Saat ini dia diterima sebagai operator di salah satunya perusahaan pemasok jasa komunikasi mobile phone. Sementara itu saya masih tetap menjadi animator yang bekerja dalam sebuah perusahaan di wilayah Kedoya namun saya mesti tinggalkan kostku.

Sehabis kami hidup seatap, Stella mengaku padaku kalau waktu 6 bulan dia bekerja di salon itu. Dia pernah layani konsumen setianya serta dia berkata jika semua buruh yang bekerja di salon itu pun karyawan sex.

Stella tak mengenali bagaimana asal awalannya. Stella sendiri tidak jelas apa salon sebuah samaran atau sex yakni suatu tambahan. Ia menyampaikan kalau buat ajak keluar satu diantara karyawati di sana, seorang harus bayar pada muka senilai Rp 500.000.

Rasanya Jakarta cuma punya kami berdua. Tiap-tiap malam sehabis mandi pulang dari kerja atau selesai makan malam, kami melaksanakan hubungan seksual. Entahlah hingga sampai kapan seluruhnya bakal usai. Kami benar-benar nikmati tiap-tiap hari yang bakal kami lewati serta sudah kami lintasi bersama. 

Saya benar-benar tidak perduli dengan asal-usulnya tugas Stella karena tambah hari saya tambah terbius oleh kepuasan sex serta mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku di ia.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama