CERITA DEWASA POLWAN BOHAY MENJADI PELACUR

CERITA DEWASA POLWAN BOHAY MENJADI PELACUR

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN BOHAY MENJADI PELACUR, Hasrat-Bispak32 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Namun ke mana arahnya? Rumah orangtuanya sendiri telah tak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Insiden baru saja udah merusak kepercayaannya pada keluarga besarnya. Dengan uang sisa, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Selepas kasus Ryoko usai, Sani betul-betul balik ke sana. Tetapi ia cuma memperoleh sodoran tas berisi barang pribadinya serta komentar dingin dari penjaga di muka.


"Karena telah disingkirkan, Anda sudah tak memiliki hak tinggal di sini kembali. Ini beberapa barang Anda."


Satu kembali arah Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Tetapi ia sukses sampailah di dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tak ada pada tempat, tengah ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri untuk pekerjaan negara. Jika tak ada kebutuhan penting, saya tidak dapat tolong."


Sani tidak dapat menanyakan seterusnya lantaran sang penjaga langsung tutup gordin jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Setelah instansi serta keluarga, Bambang Harjadi lantas sudah matikannya. Tak ada kembali manusia yang ingin membantu JuaSani. Dengan cara goyah serta jiwa terbuncang ia jalan terseok menjauhi dari rumah Kombes Bambang, saluran air matanya tidak kelihatan di tengahnya siraman hujan deras.


Semisalkan ada Ryoko…

Ryoko udah kau khianati!


Tetapi ia penjahat!


Apakah bedanya dengan diri kamu? Kendati penjahat, malahan Ryoko tidak pernah mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malahan beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan tidak pastinya arah, serta hujan terus turun dengan deras. Sani telah tak perduli kembali, dia sungguh-sungguh kehilangan pegangan. Berulang-kali ia tergelincir, serta terciprat saat kendaraan lewat di sebelahnya. TEET TEEET! Sani melihat. Seorang pengendara motor ada pada sampingnya, serta berbicara padanya,


"Ojek, Non?"


CERITA DEWASA POLWAN BOHAY MENJADI PELACUR

Sementara Sani tercenung. Lantas ia memilih untuk naik ojek itu. Ke mana saja dibawa, ia gak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam gak terang. Namun sang tukang ojek seakan mengerti… serta ojek juga meluncur tembus hujan, di tengahnya kota yang ketujuan senja.


Mendekati malam…


"Penonton. Kasus penangkapan jaringan prostitusi Ryoko yang menyertakan pelaku polwan buka kembali set anyar saat beberapa waktu ini pada masyarakat mulai tersebar video porno yang diperhitungkan diaktori JP, pelaku polwan itu.  Biarpun begitu Kepolisian mengatakan video itu tidak ada hubungan dengan kejadian ini serta bukan libatkan JP. JP sendiri dijumpai sudah dihentikan secara tidak hormat sebab bisa terbuktikan mengerjakan pelanggaran code etik…" Tayangan info malam selalu menyajikan beberapa hal yang menghunjam Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" suara Sani meratap panjang ditingkahi gelak tawa sejumlah lelaki.


Semua tengah ada di dalam satu warung kecil di wilayah jorok, di tengah-tengah asap rokok, kulit kacang, serta botol-botol minuman keras. Suara berbicara Sani melantur lantaran ia sendiri telah tak kuat mengusung kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek dan dibuat mabok.


"Eh aku ada videonya yang berada di tivi itu loh!" heboh seseorang laki laki di dekat Sani. "Aku diberi sama sang Kus tukang pulsa di muka. Pengen menonton tidak?"


Kawan-kawannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Serta kedengarlah desah gairah Sani dalam warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Beberapa laki laki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa serta memberi komentar kotor memandang selingan kecil di tengahnya dinginnya hujan yang bersambung hingga sampai malam dan menyirami warung itu.


"Eh Non, pengin turut saksikan film dahsyat tidak?" Sang tukang ojek barusan memboncengkan Sani membawa kepala Sani maka Sani dapat memandang video di HP temannya.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Seorang temannya kembali, nampaknya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak mampu menentang di saat dimainkan begitu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang menempatkan sejumlah poto Sani di saat lagi menyusup jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil alih pada waktu penangkapan di dermaga, serta beberapa foto datang dari pengumpulan bukti-bukti Savitri. Misal Sani masih mempunyai pikiran jernih, ia patut berprasangka buruk dengan bocornya seluruhnya bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Akan tetapi bergelas-gelas minuman keras telah mengaburkan akalnya. Sang preman mendapat paras Sani dan menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut berbicara berbau alkohol di mulut lain. Beberapa temannya malahan tepok tangan serta menyemangati. Mereka tidak jelas, tak perduli, siapa wanita elok kegugupan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol serta video porno memancing birahi mereka dan kebenaran ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Persis yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh sudah tengah malem nih. Saya ingin tutup!" kata seorang, nampaknya pemilik warung. "Mari bayar, gak boleh di ngutang! Lu pada membuka botol saja hingga sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu katakan, "Sori Bang, gua kagak ada uang. Ni cewek saja menumpang gak bayar. Tetapi bila aku bayar pakai ia saja bagaimana?"


"Tujuan lu apa bayar pakai ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa pakai ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek tawarkan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman terus menciumi serta menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sembari melihat tamu wanitanya yang mabok itu. "Tetapi saya lebih dulu yang gunakan ia. Aku kagak ingin sisa elu pada."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela dan pintu warung. Beberapa orang di situ menghalau seluruh yang berada di atas meja, lalu membawa badan Sani dan menempatkannya celentang di atas meja, disediakan untuk jadi tempat pemuasan gairah.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, semuanya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata serta dilihatnya sinar matahari yang telah lumayan tinggi.


"Ahh…" rintihnya, berasa kepalanya sakit.


"Udah bangun?" kedengar suara wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Beberapa minum hingga sampai ketiduran di sini ya?"


"Auhh… tidak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani cuman dapat bercakap putus-putus. Ia belum memandang siapa wanita yang bercakap dengannya.


"Hingga sampai tak gunakan pakaian begini. Mari, bangun, pakai pakaian dahulu."


Sani bangun dengan kerja keras, lalu pakai kembali busananya yang berantakan. Ia lantas sadar di vaginanya ada beberapa sisa sperma. Ia terpikir insiden-kejadian mirip di saat masih menyusup, ia tertidur sehabis layani lelaki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dianya.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air ada di belakang," kata sang wanita sekalian menunjuk. Sani saat ini dapat memandang ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, paras keras yang tetap sedikit tersisa kecantikan, tank hebat kusam, serta kuku bercat merah yang gak rapi.


Sani tuju belakang warung, di situ ada WC jongkok simple yang kotor dengan ember dan gayung. Mencegah jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu kembali lagi ke tengah warung.


"Ucapnya Alip kamu ingin cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia ngomong membawa kamu kesini tuturnya kamu pengen cari kerja."


Sani rada kebingungan.


"Kebingungan? Baru pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita memaparkan, sembari menghidupkan rokok.


CERITA DEWASA POLWAN BOHAY MENJADI PELACUR

"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama satu diantara lokalisasi kelas bawah di kotanya. Posisinya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sembari menyalami. "Benar pengen kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengin?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Orang lelaki jatuh di jalanan. 2 orang laki laki lain menyepak serta menginjaknya. Laki laki yang jatuh itu kerepotan berdiri serta selanjutnya sukses kabur. 2 orang yang menyerbunya mencela.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main tak bayar Mbak!" orang barusan menyepaki berteriak membalasnya.


"Gaduh sangat sich," 


Omel Mami Nuri sembari melihat ke jalan. Seseorang lelaki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis dan baju kusam. Gantenggnya seperti karyawan rendahan, laki laki yang tidak sukses mencapai kesuksesan walau sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap Mami Nuri menyambutnya dengan bagus, menyilahkannya duduk di sofa depan dan tanpa ada disuruh langsung membuka botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat serta mengekspos diri di muka sang bapak. Wujud mereka bermacam macam, dari ABG kurus kering sampai STW montok. Berbau jenis-jenis wangi-wangian murahan berbenturan di hidung sang bapak. Banyak pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, obral belahan dada dan paha, tapi kesan-kesan murahan tidak dapat lenyap. Tetapi sang bapak berasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia singgahi itu, rupanya ada pula yang cukuplah. Ia menunjuk wanita yang ada di tengah. Wanita itu memakai blus tanpa lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, maka dari itu sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran kelihatan. Walaupun riasannya semenor yang lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, serta bulu-bulu mata palsu, mukanya masih lebih elok. 


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sang bapak menunjuk ia. Sang bapak pilih Sani. Udah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia serius terasa tidak punyai harga diri kembali setelah dibuat malu di mata masyarakat, dikeluarkan, dibuang orang-tua, dikhianati keluarga, dan paling akhir digilir oleh satu kelompok begundal kelas teri waktu mabok. Karenanya ia juga gak memikir beberapa macam sewaktu Mami Nuri tawarkan tugas. Ia tidak terasa dianya sendiri wanita baik. Apalah kembali ia kecuali sama dengan yang ditudingkan penjuru dunia, semuanya orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disini lokasi yang layak buatnya, di mana semuanya orang didalamnya tidak mempunyai harga diri. Di mana seluruh wanitanya mengangkangkan kaki buat uang. Sani tersenyum dan merengkuh sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, sehabis sang bapak bayar minuman yang tak disuruh dan harga kemahalan. Mereka tuju kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan tempat tidur bambu dan kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan serta rintihan palsu banyak pelacur murahan yang tengah bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga di situ. Seperti tersebut kehidupan Sani saat ini, hakekatnya sama dengan kerjanya di bawah Ryoko dahulu, tetapi kelasnya jauh beda. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari entrepreneur, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani tidak susah-susah membawa berbicara atau berhubungan sang bapak, dia terus menanggalkan kemeja lelaki hidung belang itu, selanjutnya menelanjangi diri. Buat memancing hasrat, ia menciumi sekujur badan sang bapak yang tiduran di dipan. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, serta selanjutnya kemaluan. Sang bekas polwan langsung menjulurkan lidahnya serta menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Ketrampilan blowjobnya yang paling terasah sewaktu bekerja buat Ryoko gak raib. Selepas membasahi semuanya kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, menggelikan pelir, serta terus turun hingga sampai lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang terasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia betul-betul untung memperoleh service papan atas dalam tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak dan memasukkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia telah tak berpikiran memanfaatkan kondom—dia gak perduli kembali dengan dianya sendiri, gak perduli dampak hamil maupun penyakit. Sani tersenyum palsu saat lagi ia mulai menggoyang-goyang tamunya lambat, lalu ia tundukkan badan di depan sekalian merengkuh kepala sang bapak supaya nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu pada Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang rada di luar perkiraan, rupanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani melecutnya hingga ia sendiri orgasme, tetapi tamunya masih tetap tegang. Mereka lantas pindah status jadi misionaris, dan sang bapak memacunya lumayan lama, kemungkinan 20 menit, hingga sampai ia mandi keringat dan sang bapak pucat.


"Kok nggak keluar-keluar sich! Pakai obat kuat ya?" maki Sani dongkol. Sang bapak nyengir. Rupanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Lagi Sani orgasme, tetapi ia tidak menikmatinya. Vaginanya telah berasa kering karena kelamaan difungsikan.Selanjutnya sang bapak ejakulasi pula, walau disongsong muka cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menyimpan uang di atas dipan dan mengeloyor pergi. Sani tergelimpang mengangkang, ngilu. Tapi tugasnya belum usai. Kecantikan alami Sani sudah bikin banyak lelaki hidung belang menyemut pengin nikmati kemulusan badannya. Dan baru-baru ini Sani bangun serta kenakan handuk untuk tutupi badan bugilnya, pintu bedeng tempat perlawanannya barusan telah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok serta wajahnya gahar masuk dengan sekehendak hati, Salah seseorang pada mereka yang kelihatannya pimpinan segerombongan tersebut selanjutnya buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih kuranglah kuat buat menantang, selangkangannya masih perih selesai digempur penis bandot tua konsumen awal mulanya, serta dia benar-benar tidak mau kembali menentang. Dia melepaskan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksa berlutut di lantai yang cuman diaci seadanya.


CERITA DEWASA POLWAN BOHAY MENJADI PELACUR

Lututnya lumayan sakit sebab terbentur semen kasar, serta perih waktu dia diminta beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu benar-benar tidak berperasaan, dengan kasar dia memberikan penis kotor serta berbau kepunyaannya ke mulut elok si gadis yang saat ini terselak, serta usaha semestinya buat memberikan kepuasan lelaki yang udah bayar badannya untuk memberinya layanan terhebat. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lantas mulai memutari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… andaikata Sani tahu jika banyak preman itu betul-betul tidak bayar satu rupiah lantas untuk nikmati badan eloknya! Seumpama Sani tahu bila Mami Nuri saat ini sedang mengurut dada sebab harus biarkan divanya jadi penghasilan uang keamanan yang teratur ditagih beberapa preman.  Dan Mami Nuri cuma dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terhambat wanita itu sejalan badannya yang diberlakukan seperti binatang oleh ke-3  preman. Selanjutnya Mami Nuri cuman dapat terisak lambat waktu dia masuk ke kamar serta lihat Sani celentang tak sadar diri tidak mempunyai daya, semprotan sperma penuhi paras, payudara dan sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengep, dan anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani melalui karier jadi pelacur kelas teri. kecantikannya tidak sirna, sampai kenggunannya tambah terpancar meski dia gak kenakan banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias benar-benar menor buat mengundang perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simple, bahkan juga hampir tidak bermake-up malahan membutanya jadi sangatlah anggun, dan sebabkan banyak lelaki yang inginkan service dari dianya sendiri. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dijalankannya membuat konsumennya demikian mencintai dianya sendiri. Serta demikian keseluruhan servis yang diberi Sani sampai banyak konsumennya tidak mengenali jika si gadis mulai merekayasa orgasmenya.


Ya, seperti umumnya beberapa pelacur yang sangat sering layani lelaki, Sani juga mulai terasa rangsangan pada vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai bergaya untuk bikin beberapa tamunya terasa ibarat laki laki top.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Meski faktanya kalau bukan lantaran obat kuat, karenanya dalam perhitungan 3 hingga 5 menit jadi banyak lelaki itu telah berejakulasi dalam rahimnya…


Serta waktu 5 bulan itu, ketenaran yang didapat Sani mulai bikin orang pelacur yang sebetulnya masih lebih muda dari Sani berasa tersaingi. Karena sebelumnya Sani hadir dirinya-lah unggulan di semuanya kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sekalian membelai dada sektor Margo, kepala preman Kalirotan yang paling ditakuti.


"Apa?" kata Margo perlahan akan tetapi dengan suara keras.


"Saya gak suka dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah muram seperti anak kecil yang ingin menjadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sembari lalu, walaupun sesungguhnya dia bisa menduga wanita yang mana dimaksud Mira, karena dia sendiri sudah seringkali merasakan kehangatan dan servis keseluruhan si gadis yang diberi dengan gratis sebagai bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Terhitung saat tanpa dengan jijik serta risi wanita itu menjilat bersih penisnya yang barusan menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama