CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA SEKSI PART8

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA SEKSI PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA SEKSI PART8, Hasrat-Bispak32 Tiba-tiba saya jadi ingin ketahui apa yang berlangsung padaku barusan pada saat saya tidak sadarkan diri. Jadi saya ambil handphoneku, dan mengabari telephone rumahku.

"Mbak Ika ya?", tanyaku sewaktu saya dengar nada Sulikah.

"Iya non, saya", jawab Sulikah.

"Tolong panggilin Wawan atau Suwito, atau pak Berbudiin pula bisa", kataku lambat.

"Iya non…", Sulikah menyetujui, dan kudengar nada gagang telephone yang ditempatkan.

Sekejap saya tunggu, serta selesai saya dengar nada Wawan, saya lekas bertanya iktikadku.

"Wan, barusan saya kamu apain saja waktu saya tak sadar diri?", tanyaku ketus.

"Eh… itu non… saya…", Wawan tergagap dengar pertanyaanku.

Saya diam menanti Wawan memaparkan tingkah lakunya.

"Barusan non tiba-tiba semaput. Saya dan seluruhnya hingga terkejut non, lagi kami seluruh coba bangunin non Eliza, namun hingga sampai sekitaran sepuluh menit lantas non masih gak sadar", kata Wawan.

"Eh, sepuluh menit… memang saya itu kalian apain saja?", tanyaku mau tahu.

"Ya, jujur saja sebelumnya saya serta lainnya menyangka non pura pura. Saya coba menggelikani pinggang non, tetapi non diam saja. Lagi saya celupin jemari saya ke memek non, namun non masih tidak sadar, jadi Suwito serta Bijakin  saya suruh tolong bangunin non. Lagi mereka ngeremasin susu non Eliza. Sampai memeknya non itu saya aduk aduk gunakan dua jemari, tetapi buang waktu saja…", narasi Wawan panjang lebar.

"Dasar kurang ajar. Telah mengetahui saya tak sadar diri, justru diedel edel seperi itu. Terus setelah itu bagaimana ceritanya sampai Cie Natalia ada?", dengan sedikit dongkol saya kembali bertanya kelanjutan peristiwanya, tapi saat ini saya jadi terangsang mengayalkan kelakuan mereka bertiga itu.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA SEKSI PART8

"Yah non… barusan saja saya kuatir review non tidak sadar. Bila tahu non gak apa apa serta kedepannya dapat sadar kembali, ya saya terusin saja main sama non hingga senang. Belum juga Suwito dan Bijakin yang ngomel gak sempat bisa sisi, saat ini mereka …", kata Wawan yang saat ini malahan dapat bisanya selalu ceritakan sekalian mengeluh.

Tetapi hatiku makin tersengat dengar narasi Wawan. Napasku sedikit mengincar mengandaikan mereka bertiga yang jadi repot menjarah badanku tanpa peduli kalau nona majikan mereka ini sedang jatuh semaput.

Pikiranku sedikit melayang-layang, serta saya bakal meraba maupun membelai wilayah selangkanganku sendiri waktu klakson mobil berada di belakang menyadarkanku serta membuatku terkaget 1/2 mati. Karenanya saya melesatkan mobilku dan menyisih sementara, lantaran saya risau pikiranku kembali kacau-balau saat dengar kelanjutan narasi Wawan.

Untung saja nyatanya barusan saya sedang stop di lampu merah waktu saya dipengaruhi kalimat Wawan barusan. Serta yang lebih bernilai, untung saja barusan itu saya tidak hingga sampai telanjur bermasturbasi di muka umum.

Saya tidak berani memikirkan peluang tersedianya orang yang melihatku waktu saya melakukan perbuatan segila itu, yang kemungkinan memberinya peluang ke orang itu buat meningkatkan kesulitan dalam hidupku. Cukup banyak pejantan dalam hidupku yang memperbudak diriku ini.

"Heh… kurang ajar! Telah udah! Tidak boleh menyimpang terus! Diberi pertanyaan bab Cie Natalia kok…", dengan sedikit menghardik buat menyingkirkan nafsu birahi yang menghinggapiku, saya minta Wawan menambahkan ceritanya sesudah kupastikan status mobilku aman di tepi jalan ini.

"Nach kami jadi semakin kebingungan, ingin membawa non ke dokter, kami takut ditanyakan tanyain, lagian kami kan tidak punyai uang non. Terus kebenaran non Natalia telpon, nanyain non. Kami omong saja non Eliza kembali sakit, dan saat ini kembali tidur.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Selalu non Natalia ngomong kembali perjalanan ke rumah non Eliza . Maka kami membawa non ke kamar non, dan sesudah Sulikah menggunakankan pakaian tidur non, kami baringkan non di tempat tidur, lalu tunggu non Natalia tiba. Demikian ceritanya non", kata Wawan.

Saya diam dengar kata-kata mereka. Untung saja mereka pakaikan busana tidurku barusan, jadi saya tidak hingga dijumpai pada situasi telanjang bundar oleh Cie Natalia.

Serta sebab saya telah mengetahui mengenai semuanya yang mau kuketahui, karenanya saya memutuskan buat tutup telephone.

"Ya udah bila getho. Ini hari saya gak pulang, jadi gak perlu dinanti-nantiin. Telah dahulu Wan…", kataku serta saya akan menekan tombol end call sewaktu kudengar nada Wawan panggil manggilku.

"Manalagi sich Wan?", tanyaku ketus.

"Non, kapan pulang? Rindu sama memek non…", kata Wawan.

"Edan!", saya mendamprat serta tombol end call itu langsung kutekan.

VIII. Di Rumah Cie Natalia

Saya kembali melesatkan mobilku dengan cukup cepat untuk susul mobil Cie Natalia. Selanjutnya kami sampai di dalam rumah Cie Natalia kurang lebih jam delapan kurang sepuluh menit.

"Eliza, kelak kamu tidur di kamar Cie Cie saja ya", kata Cie Natalia.

Saya menggangguk menyetujui. Dengan ditolong Cie Natalia, selanjutnya seluruhnya barangku telah ada di kamar Cie Natalia. Pastinya sandal serta sepatuku tidak turut masuk, kutaruh di rack sepatu yang ada dari sisi kamar Cie Natalia.

"Eliza, kelak saja mengatur barang barangnya. Bertepatan Cie Cie ingin pergi lihat sama kawan-kawan, kamu pengen gak turut Cie Cie pergi melihat?", bertanya Cie Natalia saat saya mulai mengatur barang bawaanku.

Saya sedikit sangsi. Saya sedang menanti telephone Andy. Bila saya turut Cie Natalia, saya tidak segera akan berkata dengan lega pada Andy. Tetapi saya gak dapat mendapatkan argumen yang baik, karena itu saya memastikan untuk bercakap terang-terangan di Cie Natalia.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA SEKSI PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


"Thanks ya Cie, namun sorry Eliza gak dapat turut. Eliza kembali nungguin kawan Eliza yang janji pengen telephone tidak lama lagi", dengan enggan saya terpaksa sekali menampik ajakan Cie Natalia.

"Janji telpon? Saat sama kawan? Hayo… rekan apa rekan nih?", goda Cie Natalia.

Saya cuman dapat menunduk sekalian tersenyum malu.

"Gak apa apa Eliza, Cie Cie tahu kok. Ya telah, Cie Cie pergi dahulu ya Eliza", Cie Natalia mohon pamit padaku.

"Iya, thanks ya Cie…", saya mengacaukank suka.

Pendek kata, pada akhirnya Cie Natalia pergi bersama kawan temannya, dan saya santai di kamar Cie Natalia, sendirian.

Akan tetapi saya gak kesepian, karena Andy mengontakku pada pukul delapan malam. Dan bercakap dengan Andy betul-betul membahagiakan. Saya tidak pernah mengira Andy yang pendiam itu rupanya pintar melucu serta kerap membuatku ketawa.

Kami membahas beberapa hal, serta sama-sama menceritakan khususnya terkait beberapa peristiwa di kelas kami masing-masing. Gak berasa kami mengobrol hingga sampai jam sebelas malam. Sebetulnya kami saling belum mengantuk, atau sekurangnya saya belum berasa mengantuk.

Tetapi saya tidak nikmat lantaran Andy udah mengontakku kelamaan, kasihan  bila pulsanya habis bertambah banyak. Toh saya kan bisa berjumpa dengan Andy tiap-tiap hari di sekolah? Juga, esok saya dapat berbicara dengan Andy di gereja bila saya hadir buat kebaktian yang mulai pada jam 1/2 sepuluh siang.

"Andy, sudah malam nih… aku…", rasanya malas pula, namun saya mau tak mau mengucapkan ini.

"Oh iya… telah malam… tetapi esok saya bisa telephone kamu kembali ya Eliza?", bertanya Andy yang dari suara suaranya saya tahu dia demikian mengharapkan, membuatku tersenyum berbahagia.

"Mmm… bisa kok", jawabku malu-malu, serta hatiku puas sekali.

Kami berdua saling sempat tercenung sesaat.

"Eliza, thanks ya telah nemenin saya bercakap", kata Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Tidak apa Andy, saya senang kok eh… bercakap sama kamu…", mukaku berasa panas waktu saya sampaikan ucapan kata senang barusan.

"Mm… jika getho sudah dahulu dech Eliza… sampai esok ya… bye bye…", Andy mohon pamit padaku.

"Iya… hingga esok Andy… bye", kataku tutup penuturan kami.

Saya memencet tombol end call, serta sembari tersenyum senyuman saya mengatur barang bawaanku. Saya suka sekali. Saya mengharapkan Andy nyata-nyata benar menyenangiku. Saya mengharap gak lama kembali kami berdua betul betul… oh… apa saya salah bila saya mengharapkan Andy nyata-nyata jadi pujaan hatiku?

Selesai semua tuntas, saya ganti busana tidur. Baju kotorku telah kutaruh di kantung plastik yang kusiapkan. Sekarang saya tunggu Cie Natalia pulang. Sempat terpikir dalam pikiranku, apa ya yang sedang dilakukan Jenny, Sherly dan Cie Stefanny sepanjang hari ini?

Apa mereka bertiga sama sama bercinta? Saya terpikir bakal nasib jelek yang mengenai diriku di saat saya mesti pasrah disetubuhi oleh 5 orang karyawan dalam rumah Jenny itu. Apa Sherly serta Cie Stefanny harus juga layani mereka?

Tiba-tiba saya sadar dapat gempuran nafsu yang menyerang badanku saat saya mengandaikan semuanya, karenanya saya usaha mengubah pikiranku dari 3 pacarku itu lewat cara melihat TV. Namun selesai lumayan lama saya menyaksikan TV di kamar Cie Natalia ini, tau-tau saja saya mulai mengantuk.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA SEKSI PART8

Kupikir Cie Natalia gak dapat berkeberatan bila saya tidur lebih dulu. Serta saya udah malas untuk ingat ingat mengenai momen apa yang udah menghantamku sepanjang hari ini. Karenanya saya mematikan TV itu dan saya tiduran disamping kiri dipan Cie Natalia, coba istirahatkan badanku dari hari hari yang sarat dengan kegiatan sex ini.

Sempat terbayang dalam pikiranku, barusan saya belum menghubungi papi mamaku.

Tetapi, ah… mereka pasti belum pulang ini hari, jadi kupikir tak apa apa kalaupun esok saja saya baru memberitahu mereka. Toh saya bermalam dalam rumah kerabat sendiri. Bahkan saya sudah mengantuk dan ke-2  mataku yang terpejam ini berasa berat sekali buat kubuka.

‘klik…', buram samar saya sempat dengar bunyi handel pintu kamar ini yang dibuka seorang.

Nyata itu Cie Natalia yang baru pulang. Namun saya udah begitu malas untuk kembali bangun cuman untuk menegur Cie Natalia. Saya lagi pejamkan mataku, dan tidak lama setalah itu saya telah tertidur lelap.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama