CERITA DEWASA ENAKNYA MEMPERKOSA DOSEN TUBUH SEKSI

CERITA DEWASA ENAKNYA MEMPERKOSA DOSEN TUBUH SEKSI


CERITA DEWASA ENAKNYA MEMPERKOSA DOSEN TUBUH SEKSI, Hasrat-Bispak32 Namaku Ari (nama fiktif), saya yaitu seseorang mahasiswa di satu diantara perguruan tinggi tempatku tinggal, saya termasyhur menjadi seseorang nerd yang tidak pedulikan wanita alias tidak pengin menjelimet dengan yang bernama pujaan hatian, akan tetapi hasrat seksku yang gak tersalurkan ini makin menggelora tiap-tiap saya lihat mahasiswi sekelasku yang miliki badan-tubuh merayu, selanjutnya tiap-tiap hal demikian terjadi saya cuma dapat coli di rumahku sembari mengandaikan dapat ngentot sama mereka. Saya mempunyai kontol yang kemungkinan cukup menyenangkan untukku ialah sejauh 17 cm, gendut dan berurat. WAJIB 4D


Back to story….


Pagi hari ini saya kuliah dengan salah seseorang dosen wanita muda, kutaksir umurnya lebih kurang 26 tahun, dia ialah bu rida, akhwat cadar lebar, belum menikah lantaran tidak ada yang sesuai ujarnya, Awalnya dia mengajarkan di kelasku, dia tidaklah terlalu menarik perhatianku lantaran badannya yang selalu ditutupi kerudung dan gamis panjangnya, tetapi kian ke sini saya miliki fantasi spesifik adalah dapat rasakann badannya.


Saya pikir bagaimana triknya ya agar bisa rasakann badan beliau ini, saya memperoleh buah pikiran untuk menempatkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, walau tidak bisa bukti aneh-aneh tetapi paling tidak bisa memandang parasnya yang terus tak mau kalaupun dipotret, siang hari ini saya lalu lancarkan ide itu, besok harinya saya ambil rekaman itu dan saya menyaksikan dosen yang kumaksud tengah masturbasi memakai suatu dildo dengan memakai pakaian komplet di meja kerjanya


Memandang hasil rekaman itu, saya menanti sampai sore hari berniat buat menggrebek beliau, saat area dosen sudah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tanpa suara,serta betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, waktu mulai merapat, kuberkata "masih tetap ada orang?", "hhmm..masih" tuturnya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut parasnya dilihat kalau dia tengah horny berat, ke-2  tangannya selalu di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini area AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia nampak was-was, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali kelarin sejumlah buku di sini" tuturnya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "pengen ngapain kamu?" Ujarnya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang udah kurekam ke beliau, beliau dilihat pucat pasi, "kamu merekam saya?! Ingin apa kamu!" Teriaknya, "gak boleh berang-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu begini punyai gairah besar pun ya" jawabku enjoy, "gak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar biar banyak mahasiswa lain dapat tiduri ibu?" Tanyaku dengan enjoy, ia terkejut serta tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu memohon tak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa tidak saya tebar namun ibu harus ikutin saya" ucapku sambil buka celana panjang dan cdku, terpasang kontolku yang telah 1/2 tegang, dia mengalihkan parasnya serta berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlaga sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan rileks, kedengar tangisan kecil, "telah tak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sejauh ini belum disentuh lelaki pikirku sebab sangatlah halus menuju kontolku,kupinta dia memegang kontolku serta mengocak lambat, tangannya menggigil, tapi nurut mengocak, "telah tak boleh nangis sini review saja" ucapku sembari menggenggam kepalanya untuk melihat memandang kontolku, dilihat matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka serta sepong kontol ari bu" ucapku, ia masih tetap tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya hingga dia kesusahan bernafas serta buka mulutnya, dengan bergas ku tambahkan kontolku ke mulutnya dan kuhentakkan dengan kasar


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "jika saya nggak pengin kasar, nih hirup saja!" Gertakku, lihat saya mendamprat,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku dan memaju mundurkan kepalanya, saya cepat ambil camera yang tergolek di meja beliau dan merekam pekerjaan beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku dan ingin berang karena dia sadar saya merekamnya, tetapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya terhambat, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya serta mulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.


Sebab kurasa cukup babak sepongnya, kutarik keluar kontolku serta kuberdirikan badannya, "pengin ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, serta kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang tampak kaki serta paha mulusnya


dia gak memanfaatkan legging sepatutnya akhwat lain, dia cuman memanfaatkan cd punya motif bunga, kuremas lambat memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" ujarnya, kutarik cdnya dan kubuang entahlah ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu dan bibir memek yang makin dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya buat cari itilnya, sehabis kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, selesai kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia tampak menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku tetapi dia terus menikmatinya, "sshh..sudah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlaga sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya supaya dapat merekam pekerjaan eksekusiku, kudekatkan dan kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan tidurin ibu ri…ibu minta..sshh" tuturnya sembari mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya dengan tujuan buat menstimulasinya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sesaat kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang begitu nikmat, kumulai mengeluar tambahkan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu setubuhin ibu!" Gertaknya, menyaksikan dia menyentakku dengan keras

CERITA DEWASA ENAKNYA MEMPERKOSA DOSEN TUBUH SEKSI

saya memacu memeknya dengan keras juga ekspresikan amarahku karena beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik kelakuanku, memandangnya makin mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..tidak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan pekikan perihnya beralih jadi desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu pengin keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya bertambah melecutnya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya perihal palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya. WAJIB 4D


kudiamkan kontolku melepaskan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku yang menancap di mekinya, kubawa dia serta camera yang dari sejak barusan merekam aktivitas kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,tampak darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk serta bertopang di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya waktu kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya maka dia berdiri tegak dengan kontolku masih melecut memeknya, cadar lebarnya mulai kusut begitu halnya gamisnya lembab sebab keringat kami, kedengar suara telepon yang kutebak itu yaitu telpon seluler punya dia, "ari setop ri…itu ada telephone..ssh" pintanya


saya berasa kalau saya mempunyai suatu inspirasi edan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, nampak dia jalan membungkuk berpijak pada lututnya, saya terus melecut memeknya tanpa ada ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sembari memajukan pahaku supaya saya menyudahi lecutanku, saya menarik pundaknya untuk kembali tegak, kupegang dagunya serta berbicara "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sembari lagi memaksakan jalan, setelah di meja kerja beliau, dia langsung beroleh smartphonenya dengan status menungging berpijak pada meja kerjanya, kulepaskan kontolku buat ambil camera barusan ketinggalan di meja dosen lain


kusaksikan dia cepat mengusung telephone, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung memercepat jalanku tuju beliau, kuposisikan camera untuk selalu merekam kami, dan kembali kugenjot memeknya, secara lembut buat berikan keasyikan untuknya, "pengin jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida buat aktifkan loudspeaker ponselnya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya was-was, "eeenng gak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" sebut bu rida dengan mendesah karena saya tidak hentikan pacuanku di memeknya, "oh oke mbak, berhati-hati ya" sebut adiknya di telpon, "hhmm iya dek" tuturnya. Mengerti telephone itu sudah usai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu ingin keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat sangat bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku dan kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Pengin ngapain kamu disana? !" Tuturnya cemas, sebab kontolku cukup basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya


"Akkhh! Pedih ari, tak boleh di sana!" Teriaknya, kuhentakkan satu kali lagi kontolku sampai kontolku masuk semuanya di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot lambat sekalian kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah meski kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya terasa jika saya selekasnya muncrat, kutarik kontolku dari anusnya serta kumasukkan ke memeknya yang rapat itu lagi buat berikan orgasme ke-2  buat beliau, "ohh…ibu sampai" desahnya dituruti semburan cairan cintanya bertambah banyak ketimbang yang pertama, maka dari itu membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan satu kali lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang barusan terima orgasme ke-2 , kupercepat pacuanku, "aahh ahh bu saya hingga sampai" desahku disertai dengan 4 kali muncratan pejuku dalam anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya merasai semburan pejuku di anusnya


sehabis bahagia saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku dan badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, serta kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami mempercepat gairah barusan, kerudung panjang dan gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh serta pejuku yang keluar anusnya. Kulekas menggunakan kemejaku, ambil bra beliau, "saya meminta bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, tak boleh kadu siapapun juga jika tak ingin rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka mukanya sembari kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari yakni 4 hari seusai momen pemerkosaan bu rida yang ari melakukan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya ialah salah orang dosen baru di perguruan tinggi yang berada pada kota ini, saya biasa diundang "mbak-mbak akhwat" sebab saya selalu kenakan hijab panjang dibarengi gamis serta rok panjang buat tutupi badanku dari tatapan genit beberapa lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuman seukur 34B.


Ini hari yaitu sekian hari seusai saya alami bencana pemerkosaan yang tengah dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Ini sore saya harus pulang cukup malam kurang lebih jam 9 malam karena banyak pekerjaan yang sebaiknya kuselesaikan ini hari. Lantaran udah termasuk tengah malam, jadi bis yang mengangkat dosen telah tidak bekerja kembali, karenanya saya memutus untuk pulang memakai bis transkota, kumenunggu sekitaran 10 menit di halte depan universitas dan pada akhirnya hadir suatu bis transkota yang bakal kutumpangi, kutidak memerhatikan kalau bis itu dipenuhi dengan lelaki, dan cuman sedikit ada wanita, tetapi lantaran saya takut kalau naik angkot jadi saya beranikan diri buat memakai bus itu, saya tak mendapatkan bangku untuk duduk, jadi kumemutuskan buat berdiri, saat ku asyik bergelut dengan mobile-phoneku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terkebat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama